Sudah Punya Sertifikasi BNSP, Masih Susah Dapet kerja

Contents

Bukan rahasia umum lagi kalau lapangan kerja di Indonesia masih sempit dan banyak penduduk Indonesia berstatus pengangguran. Dari 214,00 juta penduduk usia kerja pada Februari 2024, sebanyak 149,38 juta orang diantaranya merupakan angkatan kerja. Maka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 69,80%. Sisanya mereka masih hidup bergantung keluarga, rekan, atau akhirnya menjadi beban negara.

Solusi untuk menjadikan para pengangguran sebagai pengusaha, merintis bisnis, atau pelaku UMKM bukanlah langkah mudah yang kemudian membuat kita langsung sukses dan mendapat laba besar. Mengapa demikian? Karena yang memiliki title pengangguran biasanya memang orang yang tidak memiliki skill mumpuni dan bersaing di era digital seperti sekarang. Sekalipun sudah memiliki skill, biasanya masih tersandung background pendidikan atau sertifikasi yang kurang kuat.

Banyak juga yang memberi rekomendasi untuk mengambil sertifikasi level nasional maupun internasional sebagai booster karier para calon pekerja ini. Namun lagi-lagi itu bukan panasea atau obat mujarab segala penyakit. Calon pekerja seolah dihadapkan banyak realita pilu, karena seringkali mereka berlomba mengikuti pelatihan dan sertifikasi tapi berujung buntu. Tawaran kerja tetap gak masuk, bisnis tetap ambruk. Jadi sebenarnya apa yang salah dan bagaimana memperbaikinya?

Sebagai disclaimer, tidak ada satupun cara jitu yang bisa menumpaskan angka pengangguran dalam waktu cepat di Jakarta maupun di Indonesia. Para pemimpin negeri dan daerah bisa saja berlomba mempromosikan programnya untuk pengangguran, tapi hasilnya masih berputar di angka yang serupa. Ada banyak kebijakan yang harus ditempuh oleh pemerintah, ada juga banyak perbaikan yang harus dilakukan oleh calon pekerja sebagai individu mandiri.

Baca juga : Cara Daftar Sertifikasi BNSP Online 2025, Lengkap dan Mudah!

Solusi untuk pemerintah daerah/pusat:

1. Mengatur persyaratan lowongan pekerjaan.

Banyak lowongan kerja yang memberi persyaratan kurang relevan dan membuat para calon pekerja kebingungan. Contoh: batasan usia maksimal 25 tahun dan pengalaman minimal 3 tahun.

2. Membuka lowongan pekerjaan yang relevan dengan zaman. 

Seringkali pemerintah membuka lowongan pekerjaan untuk pekerja kasar atau buruh. Pekerjaan itu bukan berarti tidak baik, namun tidak memberikan harapan masa depan untuk karier yang lebih baik terutama di era digital.

3. Memberi aturan jelas terkait kontrak. 

Termasuk di dalamnya bagaimana gaji, THR, bonus, dan jenjang karier yang akan dimiliki. Seringkali calon pekerja dilema untuk mengambil pekerjaan karena aturannya tidak jelas dan bahkan berpotensi merugikan, hanya menguntungkan perusahaan.

5. Memberi pelatihan bersertifikasi. 

Banyak pelatihan yang diberikan oleh pemerintah untuk calon pekerja, namun seringkali pelatihan itu tidak terstandar sehingga outputnya pun tidak bisa dibandingkan dalam skala nasional.

Baca juga : Sertifikasi Data Analyst BNSP : Jalur Cepat Dapatkan Pekerjaan Impian!

Startup Campus

Solusi untuk calon pekerja/individu:

1. Mengenal diri sendiri lebih baik. 

Tahu apa yang ingin dituju, target dalam 5 tahun ke depan, apa kekuatan dan kelemahan diri sendiri, apa motivasi intrinsik dan ekstrinsik dalam berjuang.

2. Meningkatkan kapasitas diri. 

Pastikan kamu tidak membatasi diri pada bidang tertentu, ambil berbagai peluang yang ada, terus belajar hal baru yang mungkin belum pernah dicoba. Misalnya peluang menjadi content creator meski dulunya kuliah di bidang pertanian, cari koneksi antara dua bidang itu. Investasikan diri kamu pada sesuatu yang memang terukur dan positif.

3. Melakukan riset untuk setiap langkah. 

Sebelum melamar pekerjaan, mengikuti pelatihan, dan mengambil sertifikasi, kamu harus riset dengan siapa kamu berinteraksi. Siapa perusahaan yang membuka lowongan, siapa lembaga yang menyelenggarakan pelatihan, siapa lembaga yang mengeluarkan surat sertifikasi. Apa saja bonus atau benefit tambahan yang diambil. Jangan buang uang kamu dengan percuma.

Salah satu contoh adalah Pelatihan dan Sertifikasi BNSP dari Startup Campus. Puluhan skema dengan ratusan unit kompetensi bisa diambil, dan bisa saja sama dengan lembaga lainnya. Tapi temukan apa perbedaannya. 

Baca juga : Manfaat Sertifikasi BNSP untuk Kredensial Kariermu!

Kenapa harus ikut sertifikasi BNSP di Startup Campus?

1. Pelatihan dan sertifikasi jadi satu. 

Harganya sudah sepaket, tidak ada biaya tambahan. Karena setiap sertifikasi BNSP memberikan syarat harus sudah mengikuti pelatihan, maka kami mudahkan dengan menjadikannya rangkaian program yang wajib diikuti.

2. Jaminan lulus 99%.

Apa yang memungkinkan kamu gak lulus? Biasanya karena gak hadir saat pelatihan, atau ada beberapa data yang belum lengkap.

3. Bonus modul video belajar SC Flex lebih dari 100 video. 

Bisa intip saat ini harga dari 1 series SC Flex berkisar 200-400ribuan. Kamu bukan hanya untung, tapi juga balik modal!

4. Bonus Alumni Dashboard dan Job Connector. 

Durasi program mungkin terkesan singkat, tapi kamu bisa langsung mendapat akses ke alumni dashboard dan job connector. Kamu bisa bertemu dengan perusahaan yang membuka lowongan kerja, bisa mendaftar jadi affiliate, ataupun networking dengan teman-teman lainnya.

Empat manfaat di atas mungkin gak didapat kalo teman-teman mengambil Pelatihan dan Sertifikasi BNSP di tempat lain. Oleh karena itu, kita gak bisa menggeneralisir manfaat sertifikasi BNSP hanya di satu lembaga. Pastikan kamu mendapatkan sertifikasi dari lembaga yang kredibel, sekaligus mampu meningkatkan kredibilitasmu.

Yuk, tingkatkan kredibilitas kompetensimu dengan daftar sertifikasi BNSP di Startup Campus!

Picture of Startup Campus

Bagikan Artikel

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x